Senin, 06 Desember 2010

SELAMAT TAHUN BARU 1432 HIJRIAH

      Bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”. Sebenarnya  kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.
      Menurut para pakar sejarah, masyarakat muslim, kaum Muhajirin dan Anshar, yang dibangun Rasulullah SAW di Madinah merupakan contoh masyarakat ideal yang patut ditiru, penuh kasih sayang, saling bahu-membahu dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan peribadi. Karena itu, tidak mengherankan jika Khalifah Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrah sebagai awal perhitungan tahun baru Islam, yang kemudian dikenal dengan tahun baru Hijriah,
Allah berfirman,
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu” (Al-Hujurat [49]: ayat 13)
      Bagi kita umat Islam di Indonesia, sudah tidak relevan lagi berhijrah berbondong-bondong seperti hijrahnya rasul, mengingat kita sudah bertempat tinggal di negeri yang aman, di negeri yang dijamin kebebasannya untuk beragama, namun kita wajib untuk hijrah dalam makna “hijratun nafsiah” dan “hijratul amaliyah” yaitu perpindahan secara spiritual dan intelektual, perpindahan dari kekufuran kepada keimanan, dengan meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah, perpindahan dari kebodohan kepada peningkatan ilmu, dengan mendatangi majelis-majelis ta’lim, perpindahan dari kemiskinan kepada kecukupan secara ekonomi, dengan kerja keras dan tawakal.
      Momentum untuk menyambut tahun baru Hijriah seharusnya digunakan untuk hal-hal bermanfaat dan mengambil ibrah dan pelajaran darinya, disamping dimanfaatkan untuk muhasabah dan instropeksi diri. Karena setiap muslim harus selalu melakukan muhasabah diri, disamping setiap saat, juga yang bersifat harian, pekanan, bulanan, tahunan dan seterusnya. Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ’anhu berkata :
”Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amalmu sebelum kamu ditimbang nanti dan bersiap-siaplah untuk hari menghadap yang paling besar (hari menghadap Allah)”,
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (QS Al-Haaqqah : 18)

       Mengambil ibrah dari semua kejadian dan peristiwa sepanjang tahun sebelumnya, dan tahun-tahun sebelumnya dimana berbagai krisis dan konflik multidimensi, serta musibah dan bencana besar silih berganti telah mengharu biru kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan ummat Islam pada khususnya. Padahal itu semua hanyalah sebagian saja diantara hak sanksi/hukuman atas fenomena maraknya bermacam-macam kejahatan, kemaksiatan dan penyimpangan yang diperbuat tangan-tangan kotor manusia pendurhaka. Disamping sekaligus peringatan dari Allah agar kita sadar dan kembali kepada-Nya. Maka, marilah kesempatan waktu yang masih diberikan Allah saat ini kita manfaatkan untuk benar-benar tobat dan memperbaiki diri. Dan jangan menunggu –la qaddarallah- sampai Allah mencabut masa penangguhan yang diberikan oleh-Nya atau sampai Dia memberikan peringatan yang lebih keras lagi.
      Pendek kata niat yang kuat untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kesejahteraan umat sehingga terwujud “rahmatal lil alamin” adalah tugas suci bagi umat Islam, baik secara individual maupun secara kelompok. Tegaknya Islam dibumi nusantara ini sangat tergantung kepada ada tidaknya semangat hijrah tersebut  dari umat Islam itu sendiri.
      Semoga dalam memasuki tahun baru 1432 Hijriah ini, semangat hijrah Rasulullah SAW, tetap mengilhami jiwa kita menuju kepada keadaan yang lebih baik dalam segala bidang, sehingga predikat yang buruk yang selama ini dialamatkan kepada umat Islam akan hilang dengan sendirinya, dan pada gilirannya kita diakui sebagai umat yang terbaik, baik dien / agamanya, baik kepribadiannya, baik moral-Akhlaqnya, tinggi intelektualnya dan terpuji. Amien Ya Robbal 'Alamien.

Selasa, 16 November 2010

IDUL ADHA 1431 H.

Selamat Idul Adha 1431 H.
Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang rela berkurban.

Selasa, 26 Oktober 2010

15 PETUNJUK MENEGUHKAN IMAN

     Saat ini kaum  muslimin sedang dihadapkan pada persoalan besar,  diantaranya syubhat, syahwat, penyimpangan faham keagamaan, perpecahan dan lain-lain. Cobaan-cobaan tersebut silih berganti  menghempas, menggoyahkan dan menggerogoti iman. Tidak mustahil  seorang muslim selanjutnya membelot,
bahkan murtad dari  keislamannya. Berikut ini kami uraikan 15 petunjuk yang bersumber  dari Al Qur’an dan Al Hadits yang dapat dijadikan sandaran dalam  memelihara keteguhan iman kita.

1. Akrab dengan Al Qur’an      Al Qur’an merupakan petunjuk utama untuk mencapai tsabat (keteguhan  iman). Al Qur’an merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba  dengan Rabbnya. Barangsiapa berpegang teguh dengan Al Qur’an,  niscaya Allah akan memeliharanya, barangsiapa mengikuti Al Qur’an, niscaya Allah akan menyelamat-kannya dan barangsiapa menyeru kepada  Al Qur’an, niscaya Allah akan menunjukinya ke jalan yang benar. Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur’an  secara berangsur-angsur
adalah untuk meneguhkan hati para hambaNya, sebagaimana firman Allah tatkala membantah tuduhan kaum kuffar,  “Orang-orang kafir berkata: Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu  dengannya dan Kami membacakannya secara tartil.” (Al Furqan : 32).
     Diantara alasan mengapa Al Qur’an sebagai sumber utama untuk  mencapai tsabat, karena Al Qur’an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, diturunkan untuk menenteramkan hati manusia dan  sebagai benteng bagi orang mukmin dalam menghadapi hempasan fitnah.  Al Qur’an juga membekali muslim dengan konsepsi serta nilai yang  dijamin kebenarannya, sehingga dia mampu menilai sesuatu dan menimbang sesuatu secara proporsial dan benar.

2. Iltizam dengan Syari’at Islam     Allah berfirman: “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan nasehat  yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih  baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas  kebenaran).” (An Nisa : 66). Jelas sekali, tidak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang malas  dan tidak melakukan amal shalih dapat memiliki keteguhan iman. Allah hanya akan menunjukkan kepada orang yang beriman dan mengamalkannya,  jalan yang lurus. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para shahabat senantiasa melakukan amal shalih dan  menjaganya secara terus-menerus. Dalam hal ini Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa memelihara  shalat dua belas raka’at (sunnat rawatib), niscaya ia dijamin masuk  surga.” (AtTirmidzi 2/273)

3. Mempelajari Kisah Para Nabi     Tentang pentingnya mempelajari kisah para Nabi, Allah berfirman,  “Dan Kami ceritakan kepadamu cerita para Rasul agar dengannya Kami  teguhkan hatimu.” (Hud : 120) Mari kita renungkan kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihis Salam tatkala  dilemparkan ke dalam api. Ibnu Abbas berkata: Ucapan terakhir  Ibrahim ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah, “Cukuplah Allah  sebagai penolongku, Dia adalah sebaik-baik pelindung.” (Al Fath :  29)
     Seandainya Anda merenungi firman Allah di atas, tidakkah Anda  merasakan adanya tsabat yang meresap ke dalam jiwa Anda? Dalam kisa  Musa Alaihis Salam, Allah berfirman: “Maka setelah kedua golongan  itu saling melihat, berkatalah para pengikut Musa: Sesungguhnya  kita akan benar-benar tersusul. Musa menjawab: Sekali-kali tidak  akan tersusul, sesungguhnya Rabbku bersama-ku, kelak Dia akan  memberi petunjuk kepadaku.” (Asy Syu’ara : 61-62)  Bila Anda bayangkan bahwa kisah tersebut terjadi di hadapan Anda,  tidakkah Anda merasakan tsabat di dalam hati Anda?

5. Berdzikir kepada Allah     Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling ampuh untuk mencapai  tsabat. Karena pentingnya dzikir ini, Allah memadukan antara dzikir  dengan jihad sebagaimana dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang  beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah  dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya.” (Al Anfal : 45)  Dalam ayat tersebut Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang
baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. Nabiyullah Yusuf Alaihis Salam pun memohon bantuan untuk mencapai tsabat dengan dzikrullah saat dirayu oleh seorang perempuan cantik yang mempunyai kedudukan  tinggi.
     Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan  iman kepada orang-orang beriman. Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam  keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk  itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan  keimanan kita. Makalah ini Insya Allah membantu kita dalam usaha  mulia itu.
(Bersambung.....)

Sumber : disadur dari "Buletin Pengajian" Keluarga Pelajar Islam Indonesia (KPII) UNSW, http://fly.to/kpii

Jumat, 22 Oktober 2010

SELAMAT DATANG DI BLOG INI

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
        Alhamdulillahirabbil 'alamin, puji dan syukur kami haturkan kepada Allah Swt. yang telah mengkaruniakan kepada kita taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, para keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya hingga yaumil akhir. amien.
       Kami mengucapkan selamat datang di blog ini. Kami akan menyampaikan hal-hal yang sifatnya ilmu pengetahuan kepada Anda baik itu pengetahuan umum atau agama. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kami dan pembaca semua.
Sebelumnya kami mohon maaf jika nanti ada kesalahan atau kekeliruan dan dalam blog kami ini. Posting blog silakan tunggu berikutnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Salam Sejahtera bagi kita semua.