Minggu, 01 November 2020

 MATERI IPS KELAS 7 BAB 2  C. LEMBAGA SOSIAL


2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial

Dalam pemenuhan kebutuhan manusia, diperlukan suatu lembaga

yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia. Jika tidak,

maka kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul kekacauan,

ketidakmerataan dan lain-lain. Kamu patut menghargai berbagai lembaga

sosial yang ada karena memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam

mengatur kehidupan masyarakat.

Adanya lembaga sosial di masyarakat, memiliki peran dan fungsi bagi

masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok atau dasar tiap-tiap

anggota masyarakatnya. Berbagai lembaga sosial yang terdapat di dalam

masyarakat mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kalau

demikian apa sebenarnya fungsi dari lembaga-lembaga sosial yang ada di

masyarakat? Sehubungan dengan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, maka lembaga sosial secara umum mempunyai fungsi sebagai

berikut :

a. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagaimana

mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah

yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat,

termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial

bermaksud untuk menghimpun dan mempersatukan anggota-anggotanya

agar tercipta integrasi dalam masyarakat. Namun apabila dalam suatu

lembaga sosial sudah tidak ada lagi perilaku-perilaku warga masyarakat

yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada, maka dapat dikatakan bahwa

telah terjadi disintegrasi. Lembaga sosial mengatur berbagai aktivitas

masyarakat, sehingga terwujud kehidupan yang serasi atau harmonis.

c. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem

pengendalian sosial (kontrol sosial). Artinya lembaga sosial sebagai sistem

pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya.


Lembaga sosial yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam

seperti lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, dan lembaga politik.


Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan

yang saling melengkapi. Selanjutnya marilah kita bahas tentang jenis-jenis

dan fungsi lembaga sosial.

a. Lembaga Keluarga

Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri

dari ayah, ibu dan anaknya. Anak-anak inilah yang nantinya berkembang dan

mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulai

dikenal sebagai individu. Keluarga berperan membina dan membimbing

anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun 

lingkungan budaya di mana ia berada.

Keluarga terbentuk dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama,

adat, dan pemerintah. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga

sehingga tiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Contohnya,

seorang ayah sebagai kepala keluarga sekaligus bertanggung jawab untuk

memberikan nafkah terhadap keluarganya; seorang ibu sebagai pengatur,

pengurus, dan pendidik anak-anaknya; seorang anak harus membantu kedua

orang tuanya.

Pada umumnya lembaga keluarga memiliki fungsi antara lain sebagai berikut.

1) Fungsi Reproduksi.

Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan

tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya. Keluarga

mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan diharapkan akan

memberikan keturunan.

2) Fungsi Proteksi (Perlindungan)

Keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan

fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Apabila di dalam keluarga terdapat

rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan harmonis.

3) Fungsi Ekonomi

Pada umumnya dalam sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga

serta menjadi tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban

memenuhi kebutuhan ekonomi anak- anaknya. Pada masyarakat modern

tidak menutup kemungkinan ibu juga mencari nafkah untuk membantu

perekonomian keluarga. Suami dan istri memikul tanggungjawab

ekonomi terhadap anak-anaknya. Kerja sama yang baik antara ayah

dan ibu di dalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat

memfungsikan ekonomi secara efektif dan efisien.

4) Fungsi Sosialisasi

Keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan

harapan orang tua dan masyarakat. Keluarga merupakan sosialisasi

pertama bagi anak atau sosialisasi primer. Di dalam lingkungan keluarga,

anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan

orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga

pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam

masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma yang

berlaku di masyarakat seperti norma dan nilai – nilai sosial yang berlaku

dalam masyarakat. Dalam rangka sosialisasi ini pula anak diajarkan

menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.

5) Fungsi Afeksi

Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya.

Dalam keluarga pula diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan

pada anggota keluarganya seperti seorang bapak yang tetap memberikan

perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membedabedakan.

6) Fungsi Pengawasan Sosial

Setiap anggota keluarga, pada dasarnya saling kontrol atau saling

mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga nama

baik keluarga. Namun dalam kenyataanya fungsi ini biasa dilakukan oleh

anggota keluarga yang lebih tua usianya.

7) Fungsi Pemberian Status.

Melalui lembaga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status

atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri.

Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang dewasa dan

mampu bertanggunjawab kepada diri sendiri, keluarga, anak-anak, dan

masyarakat. Fungsi dari status suami adalah sebagai pemimpin dalam

rumah tangga pencari nafkah sedangkan seorang istri berfungsi sebagai

pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah

tangganya. Keluarga memberikan status pada seorang anak, bukan hanya

status yang diperoleh seperti status yang terkait dengan jenis kelamin,

urutan kelahiran dn hubungan kekerabatan tetapi juga termasuk di

dalamnya status yang diperoleh orang tua yaitu status dalam suatu kelas

sosial tertentu.


b. Lembaga Agama

Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam

masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Agama yang dapat

menjadi pelopor dalam menciptakan tertib sosial pada masyarakat. Agama

merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan

rohani manusia. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha

untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, untuk

mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

Bangsa Indonesia dalam lintasan sejarahnya selama beribu-ribu tahun

adalah bangsa yang toleran dan terbuka. Contohnya kita harus menghargai

orang lain yang berbeda agamanya dengan kita, ketika mereka sedang

menjalankan ibadahnya. Sejak awal sejarahnya yang paling dini, pengaruh

agama-agama luar diterima dengan ramah, tetapi direfleksikan kembali dalam

konteks kebudayaannya sendiri.


Agama pada dasarnya aktivitas manusia untuk berhubungan dengan

Tuhannya. Agama sangat penting untuk menyeimbangkan kehidupan manusia

yaitu antara kehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan agama menuntun invidu

untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain dan alam

sekitar. Secara jelasnya fungsi lembaga agama antara lain sebagai berikut :

1) Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai

pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan

manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar.

2) Sumber kebenaran. Dalam diri para penganut (umat) agama ada

keinginan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di

dunia maupun di akhirat. Untuk itu agama mengajarkan dan memberikan

jaminan dengan cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan dan

mengatasi kekurangmampuan manusia.

3) Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia

dengan Tuhannya.

4) Tuntunan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku

menyimpang, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya.

5) Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama

diwajibkan berbuat baik terhadap sesama.

6) Pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengan

keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan

dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun

perbuatannya sekecil apapun.

7) Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia

adalah ciptaan Tuhan semata.

8) Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin

melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.


c. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan

antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lembaga

ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam

untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang berkaitan dengan pengaturan

dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang

sejahtera. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi

dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan

masyarakat.

Secara umun yang hendak dicapai dalam lembaga ekonomi adalah

terpenuhinya kebutuhan pokok demi kelangsungan hidup masyarakat.

Perkembangan perekonomian di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan

perbaikan yang positif. Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut :

1). Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.

2). Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.

3). Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.

4). Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja

5). Memberikan pedoman tentang cara pengupahan

6). Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja

7). Memberi identitas bagi masyarakat.


d. Lembaga Pendidikan

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.


Apakah yang dimaksud dengan lembaga pendidikan? Lembaga Pendidikan

adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang

lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga Pendidikan

merupakan sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari

jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat

umum maupun khusus.

Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi

agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan,

seorang anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang

lebih luas. Selain sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, terdapat pula

pendidikan nonformal, misalnya kursus-kursus keterampilan, kursus bahasa,

dan kursus komputer serta pendidikan informal, pendidikan yang terjadi di

keluarga (rumah).


Secara fundamental lembaga pendidikan berfungsi untuk mengatur

pemenuhan kebutuhan terhadap pendidikan. Mengenai fungsi lembaga

pendidikan ada dua yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifes

adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah. Menurut Horton dan

Hunt dalam Kamanto Sunarto (2004), fungsi manifes lembaga pendidikan

antara lain sebagai berikut.

1). Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal

keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah

maka seseorang siap untuk bekerja.

2). Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi

kepentingan masyarakat.

3). Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan

beragam kebudayaan dalam masyarakat.

4). Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi laten (fungsi yang tidak disadari ) dari lembaga pendidikan antara

lain :

1). Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam

lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang

tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di

sekolah adalah para gurunya.

2). Mempertahankan sistem kelas sosial. Lembaga sekolah diharapkan

dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima

perbedaan status yang ada di masyarakat. Sekolah diharapkan dapat

menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial peserta

didik di masyarakat.

3). Memperpanjang masa remaja. Adanya sekolah memungkinkan

diperpanjang masa remaja dan penundaan masa dewasa.


e. Lembaga Politik

Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani yaitu polis yang berarti

kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polities yang

berarti warganegara, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan

negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti

kewarganegaraan. Kata “politisi” berarti orang-orang yang menekuni hal

politik.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam

masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya

dalam negara. Definisi politik yang lainnya seperti: politik adalah usaha yang

ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Politik adalah

hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik

merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan di masyarakat.

Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan

dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai

suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Lembaga politik

merupakan keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan.


Setiap masyarakat mempunyai nilai dan norma tersendiri yang mengatur

bentuk dan penggunaan kekuasaan itu. Apakah yang dimaksud

dengan nilai dalam masyarakat? Nilai sosial adalah suatu perbuatan

atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik. Nilai sosial dalam

setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai di masyarakat tertentu

dianggap baik tapi belum tentu baik di masyarakat yang lain. Maka karena

keyakinan, nilai dan norma antara satu masyarakat dengan masyarakat

yang lain berbeda. Sehingga lembaga politik yang terbentuk pun akan berbeda. 

Lembaga politik lahir dari serangkaian nilai dan norma yang berkaitan dengan 

pemenuhan kebutuhan akan kekuasaan, khususnya kekuasaan pada tingkat Negara.


Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada

pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga-lembaga politik yang

berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

2. Presiden dan Wakil Presiden

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

5. Pemerintahan Daerah

6. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

7. Partai Politik.


Secara fundamental lembaga politik berfungsi untuk mengatur dan

membatasi setiap aktivitas politik dalam masyarakat. Fungsi lembaga politik

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Memelihara Ketertiban di Dalam Negeri.

Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam

masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik

dengan cara persuasif (penyuluhan)maupun cara koersif (kekerasan).

Lembaga politik bertindak sebagai penegak hukum yang menyelesaikan

konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat secara adil sehingga

anggota masyarakat dapat hidup dengan tentram.

2. Mengusahakan Kesejahteraan Umum

Lembaga politik memiliki fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan

pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat. Contohnya antara lain : pengadaan dan distribusi

pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.


Sumber : Buku paket IPS Kelas 7, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

                Republik Indonesia, 2017.