Selasa, 26 Oktober 2010

15 PETUNJUK MENEGUHKAN IMAN

     Saat ini kaum  muslimin sedang dihadapkan pada persoalan besar,  diantaranya syubhat, syahwat, penyimpangan faham keagamaan, perpecahan dan lain-lain. Cobaan-cobaan tersebut silih berganti  menghempas, menggoyahkan dan menggerogoti iman. Tidak mustahil  seorang muslim selanjutnya membelot,
bahkan murtad dari  keislamannya. Berikut ini kami uraikan 15 petunjuk yang bersumber  dari Al Qur’an dan Al Hadits yang dapat dijadikan sandaran dalam  memelihara keteguhan iman kita.

1. Akrab dengan Al Qur’an      Al Qur’an merupakan petunjuk utama untuk mencapai tsabat (keteguhan  iman). Al Qur’an merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba  dengan Rabbnya. Barangsiapa berpegang teguh dengan Al Qur’an,  niscaya Allah akan memeliharanya, barangsiapa mengikuti Al Qur’an, niscaya Allah akan menyelamat-kannya dan barangsiapa menyeru kepada  Al Qur’an, niscaya Allah akan menunjukinya ke jalan yang benar. Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur’an  secara berangsur-angsur
adalah untuk meneguhkan hati para hambaNya, sebagaimana firman Allah tatkala membantah tuduhan kaum kuffar,  “Orang-orang kafir berkata: Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu  dengannya dan Kami membacakannya secara tartil.” (Al Furqan : 32).
     Diantara alasan mengapa Al Qur’an sebagai sumber utama untuk  mencapai tsabat, karena Al Qur’an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, diturunkan untuk menenteramkan hati manusia dan  sebagai benteng bagi orang mukmin dalam menghadapi hempasan fitnah.  Al Qur’an juga membekali muslim dengan konsepsi serta nilai yang  dijamin kebenarannya, sehingga dia mampu menilai sesuatu dan menimbang sesuatu secara proporsial dan benar.

2. Iltizam dengan Syari’at Islam     Allah berfirman: “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan nasehat  yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih  baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas  kebenaran).” (An Nisa : 66). Jelas sekali, tidak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang malas  dan tidak melakukan amal shalih dapat memiliki keteguhan iman. Allah hanya akan menunjukkan kepada orang yang beriman dan mengamalkannya,  jalan yang lurus. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para shahabat senantiasa melakukan amal shalih dan  menjaganya secara terus-menerus. Dalam hal ini Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa memelihara  shalat dua belas raka’at (sunnat rawatib), niscaya ia dijamin masuk  surga.” (AtTirmidzi 2/273)

3. Mempelajari Kisah Para Nabi     Tentang pentingnya mempelajari kisah para Nabi, Allah berfirman,  “Dan Kami ceritakan kepadamu cerita para Rasul agar dengannya Kami  teguhkan hatimu.” (Hud : 120) Mari kita renungkan kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihis Salam tatkala  dilemparkan ke dalam api. Ibnu Abbas berkata: Ucapan terakhir  Ibrahim ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah, “Cukuplah Allah  sebagai penolongku, Dia adalah sebaik-baik pelindung.” (Al Fath :  29)
     Seandainya Anda merenungi firman Allah di atas, tidakkah Anda  merasakan adanya tsabat yang meresap ke dalam jiwa Anda? Dalam kisa  Musa Alaihis Salam, Allah berfirman: “Maka setelah kedua golongan  itu saling melihat, berkatalah para pengikut Musa: Sesungguhnya  kita akan benar-benar tersusul. Musa menjawab: Sekali-kali tidak  akan tersusul, sesungguhnya Rabbku bersama-ku, kelak Dia akan  memberi petunjuk kepadaku.” (Asy Syu’ara : 61-62)  Bila Anda bayangkan bahwa kisah tersebut terjadi di hadapan Anda,  tidakkah Anda merasakan tsabat di dalam hati Anda?

5. Berdzikir kepada Allah     Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling ampuh untuk mencapai  tsabat. Karena pentingnya dzikir ini, Allah memadukan antara dzikir  dengan jihad sebagaimana dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang  beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah  dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya.” (Al Anfal : 45)  Dalam ayat tersebut Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang
baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. Nabiyullah Yusuf Alaihis Salam pun memohon bantuan untuk mencapai tsabat dengan dzikrullah saat dirayu oleh seorang perempuan cantik yang mempunyai kedudukan  tinggi.
     Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan  iman kepada orang-orang beriman. Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam  keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk  itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan  keimanan kita. Makalah ini Insya Allah membantu kita dalam usaha  mulia itu.
(Bersambung.....)

Sumber : disadur dari "Buletin Pengajian" Keluarga Pelajar Islam Indonesia (KPII) UNSW, http://fly.to/kpii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar